Peranan penting musik liturgi dalam Vatikan II dirumuskan secara sistimatis bahwa musik bukanlah hanya sebagai tempelan agar liturgi menjadi lebih meriah, melainkan musik benar-benar sebagai bagian liturgi sendiri, yakni bagian liturgi yang penting dan integral (bdk. SC 112). Nyanyian kudus misalnya merupakan bagian dari Doa Syukur Agung sendiri yang secara mutlak harus ada.
Justru karena musik merupakan bagian liturgi
sendiri, musik harus digunakan dan diadakan dalam rangka perayaan liturgi.
Dalam istila tajam, musik harus melayani liturgi. Suatu pertunjukan orkes music
yang amat indah, mengharukan dan membuat orang menangis tersedu-sedu dalam
perayaan Ekaristi belum tentu merupakan musik
liturgi yang baik. Sebaliknya, suatu koor umat, dalam mana umat menyanyikan
dengan gembira dan bersemangat, dengan seluruh jiwa raganya – walaupun lagunya
hanya itu-itu saja belum tentu merupakan musik liturgi yang jelak. Criteria
utama musik liturgi disini ialah bagaimana suatu lagu dan musik dapat membantu
orang dalam berliturgi, yaitu berjumpa dengan Tuhan dan sesamanya.
PENGAMATAN
SAYA SELAMA INI DI PAROKI STa. ANNA
Sejauh yang selama ini saya amati di paroki STa.
Anna ternyata bahwa musik dalam perayaan liturgi khususnya dalam perayaan Ekaristu
itu masih sangat kontrafersial. Artinya bahwa musik liturgi itu masih sangat di
butuhkan namun di sisi lain umat tidak menginginkannya. Dua hal ini antara lain;
yang pertama musik itu sangat dibutuhkan karena saat perayaan ekaristi
berlangsung koor selalu ditemani dengan musik. Hal ini tidak pernah tidak
terjadi karena yang pernah saya saksikan sendiri pada suatu hari minggu dimana
koor yang bertanggung jawab saat itu pemusiknya sakit dan tidak bisa hadir,
namun teman-teman anggota koor yang lainnya tidak diam begitu saja tetapi
mereka lalu mencari dan meminta bantuan dari umat lain yang hadir saat itu.
Karena itulah maka saya berani mengatakan bahwa di paroki STa. Anna masih
sangat membuthkan musik dalam berliturgi. Atau misik masih berperan penting
dalam liturgi di paroki STa. Anna.
Sedangkan yang kedua umat lainnya tidak menginginkan
musik dalam liturgi terkhusus dalam perayaan ekaristi. Hal ini terlihat dalam bagian
tata perayaan ekaristi dimana umat lain merasa bosan dan bahkan jengkel dengan
imam yang bila memimpian perayaan ekaristi menyanyikan bagian-bagian yang dalam
buku tata perayaan ekaristi itu dinyanyikan. Hal ini kadang kala membuat umat
bersungut-sungut dan merasa bosan. Bahkan ada umat yang mengatakan “pd bangat nyanyinya tapi jelek juga suaranya”.
Dari
kedua hal ini saya menyimpulkan bahwa di paroki STa. Anna masih minim
pemahanman umat tentang musik liturgi. Mengapa
minim, karena pemahaman umat yang begitu sempit dengan musik liturgi itu
sendiri. Maksudnya adalah umat melihat bahwa bila dalam perayaan ekaristi semuanya
dinyanyikan hal itu hanyan menyita waktu saja dan menbosankan.
REFLEKSI
Merujuk dari kutipan buku diatas bahwa musik liturgi
merupakan hal yang sangat penting dalam berliturgi. Artinya bahwa sebagai
manusia kita tidak bisa melepaskan diri dari musik. Karena tidak ada satu
kelompok pun yang tidak mengenal musik. Musik selalu menjadi bagian
ungkapan atau alat bantu untuk
komunikasi manusia. Karena apa yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata
dapat disampaikan melalui musik. Musik benar-benar bagian simbolisasi manusia.
Itulah sebabnya, gereja menggunakan musik sebagai salah satu bentuk ungkapan
perayaan iman.
Tetapi jika saya melihat prolem yang terjadi di
paroki STa. Anna yakni tentang musik liturgi, saya melihat bahwa hal tersebut
terjadi karena keadaan atau tempat yang tidak memdukung bagi umat. Artinya
bahwa secara realita utam yang ada di Jakarta khususnya kebanyakan lebih sibuk
dengan pekerjaan bahkan lebih mengutamakan pekerjaan. Sehingga bila dihadapkan
dengan hal seprti ini, mereka merasa bahwa waktu mereka tersita dan terbuang
begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa.
Untuk mengatasi masalah ini maka umat harus lebih
dikenalkan dengan liturgi agar dapat mengerti dam memehami arti liturgi yang
sebenarnya. Artinya bahwa umat harus mendapat suatu pelajaran yang khusus
tentang liturgi pada umumnya agar dapat mengetahu bahwa liturgi merupakan
ungkapan hati antara manusia dan tuhan dan antar sesamas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar